Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Genealogi Intelektual, Perjuangan Agus Salim dan Pemikiran Gendernya pada 1924-1930

Gambar
Ilustri : Tahun 2013 Tim Transformasi IAIN-UIN IB Padang minta dukungan Wapres ke 10 dan 12 Dr. (HC) M. Jusuf Kalla di Istana Wapres. Kiri ke kanan Maidir, JK, Makmur, Shofwan dan Syafruddin. (Dok Pri)  Genealogi Intelektual, perjuangan Agus Salim dan Pemikiran Gendernya pada 1924-1930  Oleh shofwan karim,   Dr., M.A.  (UIN Syahid Jakarta, 2008  &  IAIN Syahid Jakarta, 1991  ).   Drs., B.A.  (IAIN IB Padang, 1982, 1976). Dosen Mata Kuliah  Pemikiran Moderen dalam Islam (PMDI) IAIN IB Padang.  Abstract Agus Salim was told by Soekarno as a grand old man of Indonesian leaders. He has involved actively in mainstream of movement to gain Indonesian naIonalism and independence. He entered and came to the top leaders of Syarikat Islam and lately Penyadar Party. AJer independence of Indonesia for the first era he has been sited as Indonesian foreign minister and in 1950s he was acIvely becomes Muslim scholar who has concerned on Islamic thought and joined some Islamic d

KONFLIK-PEMIKIRAN DAN INTEGRASI-SINERJIK ULAMA MINANGKABAU 1903-1937 M

Gambar
KONFLIK-PEMIKIRAN DAN INTEGRASI-SINERJIK ULAMA MINANGKABAU 1903-1937 M Oleh   H. Shofwan Karim I. PENDAHULUAN Islam   masuk ke Minangkabau melalui beberapa periode [1] dan sejak   abad   ke-15 M. proses islamisasi itu   tidak   pernah   lagi berhenti.   Kontinuitas   dan perubahan ( Continuity   and   Change ) dalam   transformasi dan corak islamisasi masyarakat   Minangkabau di awal abad ke-20, seperti awal abad sebelumnya,    dikendalikan oleh   kaum ulama. Secara relatif untuk hal-hal   tertentu   mereka tetap   dipengaruhi   intelektual Timur   Tengah   dalam   meneruskan misinya.    Di   dalam   perkembangan selanjutnya   kaum   ulama   itu terpilah   kepada   dua faksi. Mereka   yang   tetap   mempertahankan tradisi-tradisi   yang ada dan menjaga kemapanan dan mereka   yang ingin   mengubah apa yang sudah ada kepada suatu yang   baru   yang mereka yakini sebagai suatu yang benar. Konflik antara kedua faksi itu tampaknya tak bisa dihindari. Oleh