Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Takziyah Sir Prof Dr H Azyumardi Azra, MA., M Phil., CBE Tokoh Cendekiawan dan Akademisi Muslim Dunia

Gambar
    Menunggu Jenazah Almarhum Prof Azra, Ahad, 18 September 2022 di rumah Puri Laras II Cipiutat, Tangsel (Foto Dok) Takziyah Sir Prof Dr H Azyumardi Azra, MA., M Phil., CBE Tokoh Cendekiawan dan Akademisi Muslim Dunia Oleh Shofwan Karim Azyumardi Azra, lahir di Lubuk Alung, Sumatera Barat, 04 Maret 1955. Menikah dengan Ipah Farihah, dikaruniai 4 anak: Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra. Pendidikan yang ditempuhnya meliputi Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1998, Master of Philosophy (MPhil) pada Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree tahun 1992, dengan disertasi berjudul, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia : Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simul

Antara Ilmuwan Muslim dan Orentalis Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Gambar
Filsafat Islam  Antara Ilmuwan Muslim dan Orentalis Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi Jika di abad 9-13 M orang menyebut kata falsafah, maka asosiasinya pasti tertuju pada al-Masysya’un atau Muslim paripatetik. Sebab para mutakallimun dan fuqaha tahu kata falsafah (filsafat) merupakan Arabisasi dari kata philosophia. Selain itu para ulama seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd dsb., jelas telah berinteraksi dan menimba ilmu dari khazanah filsafat Yunani dengan tujuan untuk memformulasikan filsafat Islam. Namun, para orientalis menyimpulkan bahwa dalam Islam tidak ada filsafat. Jadi bagaimanakah asal usul dan hakekat filsafat Islam itu?  Terdapat tiga pandangan berbeda terdahap filsafat Islam. Pertama, mereka yang yakin bahwa tidak ada filsafat Islam, yang ada hanyalah filsafat Yunani yang nama dan substansinya telah di Arabkan. Kedua, mereka menolak sama sekali adanya filsafat dalam Islam, karena berfilsafat itu haram hukumnya. Ketiga, mereka yang berpegang bahwa filsafat Islam

Lynn Sutan Kayo: Biography’s

Gambar
Hello Pak, Please find my bio below. Lynn Sutankayo is a Faculty member of Norquest College in the city of Edmonton, which is located in the province of Alberta in Canada. She is an instructor in Settlement Studies, a 2 year  diploma program offered in-person and in hybrid formats, which equips learners with the skills and competencies needed to work effectively with newcomers to Canada in the role of a settlement or intercultural services provider.  Here, Lynn developed a course in Gender and Culture, and has written a Chapter on the same topic in a forthcoming publication titled Canadian Settlement in Action: History and Future, which is a free and open Online Educational Resource.  At NorQuest College, Lynn also teaches in the areas of cross-cultural interviewing and counselling, self-care in the human services, and organizational development. Lynn also works as a grant writer and project developer for the John Humphrey Centre for Peace and Human Rights, a Canadian non-governmental

SUMATRA BARAT RESMI JADI PROVINSI BERSYARIAH I Logika Ade Armando

Gambar

Paradoks Kepemimpinan dan Wacana Daerah Istimewa Minangkabau

Gambar
Peresmian Convention Hall Prof Dr A Syafii Maarif, M.A. UM Sumbar oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, M.Si, 26 Juni 2016 (Foto Dok) Opini Republika: Paradoks Kepemimpinan  dan Wacana Daerah Istimewa Minangkabau  • Oleh Shofwan Karim ( 2015) Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang Wilayah administrasi Provinsi Sumatera Barat dalam pemerintahan Republik Indonesia sama saja dengan 32 Provinsi lain. Akan tetapi secara etnisitas sosio-kultural, warga Sumatera Barat terhadap dirinya maupun pihak lain lebih senang menyebut wilayah ini sebagai Ranah Minangkabau.  Di dalam pertemuan warga Minangkabau, kredo kepemimpinan sosial Minangkabau sering diulang-ulang. Mereka menyebut kepemimpinan “tigo tungku tigo sajarangan, tigo tali sapilin” (tiga tungku sejerangan, tiga tali sepilin/TTS). Sebuah aura kepemimpinan sosial yang berdiri di atas wibawa dan kharisma ninik-mamak, alim-ulama dan cerdik pandai.  Itu sebuah abstraksi kepemimpinan yang bersandar kepada  tokoh ad