Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Demang Loetan Dt. Rangkayo Maharajo, Mandiri dan Islami

Gambar
Bedah Buku Judul Buku:     “ Demang Loetan   Sang Politisi Volksraad dari Lereng Merapi ” Editor: Mursyid AM, Azizah Etek, M. Nazief Etek. Penyelaras Akhir: Effendy Hasan Pengantar (di sampul) : Prof. Dr. Mestika Zed; di dalam: Maizar Rahman Datuk Rangkayo Maharajo; Secuil Catatan: Mochtar Naim Penerbit: Teras, 2016; 263 halaman ISBN: 978-602-74724-0-2 Demang Loetan Dt. Rangkayo Maharajo, Mandiri dan Islami [1] Oleh Shofwan Karim [2] Buku,    “ Demang Loetan   Sang Politisi Volksraad dari Lereng Merapi”,  mengisi paceklik diskursus tentang Minangkabau masa lalu yang amat penting    untuk masa kini dan ke depan.    Tokoh    ‘otodidak’ (seperti ditulis Kata Sambutan) [3] , Demang Loetan (1884-1941) menjadi anak zamannya. Ia amat    gigih menambah ilmu dan mengasah taji kemampuan. Setelah berusia di atas 30 tahun di terima sebagai siswa Bestuurschool Belanda (1919-1921). Dengan masuk Bestuurschool, sebenarnya Demang Loetan sudah menjadi tokoh otodidak

Keberagamaan Minangkabau (1995-2017) dan Respon Ormas Islam

Gambar
“Mencikaraui” Keberagamaan di Minangkabau (1995-2017) dan Respon Ormas Islam August 12, 2017 Oleh shofwankarim ( Edit ed) “Mencikaraui” Keberagamaan di  Minangkabau (1995-2017) dan Respon Ormas  Islam 5 Agustus 2017 Oleh Shofwan Karim Introduksi  “Mencikaraui” (Bahasa Minang) berarti memperkatakan dengan nada agak marah. Judul ini berdasarkan permintaan kepada Penulis oleh Ketua Panitia Temu Alumni dan Halal Bi Halal, Pendidikan Guru Agama (PGA) Padang, pada Sabtu, 5 Agustus 2017 di sebuah hotel di Padang. Tulisan ini merupakan sumbangan pada pertemuan itu. Bagian-bagian tertentu dari tulisan ini, merujuk kepada tulisan Penulis pada Seminar Keluarga Mahasiswa Minangkabau di Kairo Mesir, Juli 2004. Selebihnya adalah pengamatan pada tahun-tahun belakangan ini. Wilayah kultural Minangkabau yang meliputi wilayah Administrasi Pemerintahan Sumatra Barat adalah Provinsi di sebelah Barat bagian tengah Sumatera. Provinsi ini berbatasan dengan sebelah Sel

SENSASI SERIBU KUCING Oleh Shofwan Karim

Gambar
https://issuu.com/suarakampus.com/docs/edisi_137_desember.pmd SENSASI SERIBU KUCING Oleh Shofwan Karim Seekor kucing berbulu tebal hitam-legam berwajah beringas, bermata tajam, dengan gigi gemertak masuk ke sebuah aula luas dan amat besar. Di situ ada seribu petak cermin-kaca. Kepalanya melenggok ke kiri dan ke kanan. Bagaikan mencari musuh dan mangsa dengan buas. Tiba-tiba sang kucing terperangah melihat keseribu wajah dalam seribu keping cermin-kaca itu. Betapa ganasnya wajah-wajah yang dilihatnya. Bagaikan petir dan halilintar meletus prasangka di dadanya. Seribu wajah beringas siap menerkamnya. Hatinya gaduh, galau dan rusuh. Bagaimana dia melawan wajah- wajah beringas yang seakan siap mencakarnya. Tanpa pikir panjang, sang kucing lari terbirit-birit keluar. Tanpa melengoh ke belakang meninggalkan aula besar yang sepi. Selang beberapa jam kemudian, seekor kucing lain datang. Badannya tidak sebesar kucing sebelumnya. Sang kucing berusia muda, badan b