Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Bedah Buku Shofwan Karim: Islam Sebagai Dasar Negara Dan 68 Tahun Meluki...

Gambar

Pengaruh M. Natsir di Malaysia

Gambar
Home     Berita Pengaruh M. Natsir di Malaysia   by   aanardianto     23 Desember 2020 MUHAMMADIYAH.OR.ID, PADANG–  Melihat dari sudut pandang politik dan pengaruh M. Natsir di Malaysia, Prof. Firdaus Abdullah, penyair dan penulis Malaysia ini menyatakan bahwa M. Natsir adalah sosok negarawan yang memberi inspirasi kepada gerakan pemuda Islam Malaysia yang tergabung dalam organisasi Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). “Pengaruh pak Natsir di Malaysia bukan hanya di masjid dan surau-surau, tetapi juga di bidang pergerakan Islam.” tuturnya dalam Bedah Buku yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah  Sumatera Bara t ( UMSB ) pada (18/12). Di Malaysia, M. Natsir tidak hanya dianggap sebagai suluh yang berpendar di surau-surau, tapi lebih dari itu keterlibatan M. Natsir juga memberikan pendidikan dan ilham kepada pergerakan Islam di sana. Bahkan di ABIM, M. Natsir dianggap sebagai sumber perjuangan Islam. “Ini sekedar menjelaskan betapa berpengaruhnya pak Natsir secara intelektual dan sp

Profesor Universitas Brunei Darussalam Apresiasi Dua Buku Shofwan Karim

Gambar
Home     Berita Profesor Universitas Brunei Apresiasi Dua Buku Shofwan Karim   by   adam     22 Desember 2020 MUHAMMADIYAH.OR.ID, PADANG– Associate Profesor dari Sultan Hassanal Bolkiah Institute of Education Universiti Brunei Darulssalam (UBD), Gamal Abdul Naseer memberikan tahniah kepada Ketua PWM Sumbar, Shofwan Karim. Ucapan selamat disampaikan oleh Gamal atas peluncuran dua buku yang ditulis oleh Ketua PWM Sumbar yang diselengarakan oleh Universitas Muhammadiiyah Sumatera Barat (UMSB) pada Jumat (18/12). Dua buku tersebut berjudul “Islam Sebagai Dasar Negara: Polemik Antara Mohammad Natsir Versus Soekarno” dan “68 Tahun Melukis di Atas Awan: Memoar Biografi Dr. Shofwan Karim”. Dalam sambutannya, Shorwan Karim berterimakasih kepada pihak yang selama ini mendukungnya, terlebih kepada keluarga Muhammadiyah yang berada di Sumbar. “Ini semua saya sebut hanya karena Muhammadiyah ini bisa lahir, dan karena UMSB buku ini bisa tercetak,” jelasnya. RELATED POST Sekaligus sebagai pembedah, a

Mentari Berkemajuan: ASA POLITIK 2021

Mentari Berkemajuan: ASA POLITIK 2021 :   Harian Kompas Analisis Politik  ASA POLITIK 2021 Ole h Azyumardi Azra Asa apa yang bisa kita nyalakan di dalam hati dan pikiran menyongson...

Mentari Berkemajuan: Prof Dr A Mu'ti, Menolak Menjadi Wakil Menteri de...

Mentari Berkemajuan: Prod Dr A Mu'ti, Menolak Menjadi Wakil Menteri de... :   Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jadi Wamen Kabinet Jokowi | Republika Online republika.co.id Sekum PP Muham...

Mentari Berkemajuan: Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, ...

Mentari Berkemajuan: Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, ... :   Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, Tapi Sedikit Kepemimpinan - Faham Indonesia Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemi...

Mentari Berkemajuan: Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, ...

Mentari Berkemajuan: Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, ... :   Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemimpin, Tapi Sedikit Kepemimpinan - Faham Indonesia Irman Gusman: Negara ini Terlalu Banyak Pemi...

Darman Moenir Membaca Stanley Harsha: Seperti Bulan dan Matahari

Gambar
  Membaca Buku Hebat Seperti Bulan dan Matahari Stanley Harsha [i] Indonesia dalam Catatan Seorang Diplomat Asing   Oleh Darman Moenir             HEBAT. Penilaian seperti ini serta-merta menyelinap di relung hati saya setelah secara pelan-pelan dan hati-hati membaca buku Seperti Bulan dan Matahari , Indonesia dalam Catatan Seorang Diplomat Asing oleh Stanley Harsha dengan pengantar Azyumardi Azra (Penerbit Buku Kompas, 2015). Terdiri dari lima bagian setelah pengantar, pada bagian satu, Kehidupan , Stanley memapar risalah-risalah Jodoh, Ki Padmosusatro, Solo, Jokowi dan Obama, Keris, Menjaga Silaturahmi, Kesopanan dan Kebahagiaan, dan Nasi.             Pada bagian dua, New York City sampai Bali , disajikan Peristiwa 11 September 2001, Menenangkan Kemaharahan Rakyat, Bom Bali, J.W. Marriott Jakarta, 5 Agustus 2003. Di bagian tiga, Nilai-nilai dan Keimanan , diurai Berbagai Nilai-nilai yang Sama, Kebebasan Beragama, Rasisme Kebudayaan, Apakah Kami Charlie Hebdo? dan Wej