Postingan

Safari Sosial Pendidikan ke Australia Barat (5): Komunitas Indonesia, Pengajaran al-Quran untuk Anak dan PPI Universitas Murdoch

Gambar
Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (5): Komunitas Indonesia, al-Quran untuk Anak dan PPI Universitas Murdoch Anduang Imnati dan Atuak Shofwan Oleh Shofwan Karim Beberapa minggu sebelum terbang,  Atuak sudah mengirim surel ke Konsulat RI di Perth. Antara lain meminta dapat  berkunjung kepada  Bapak Konsul Jendral. Lalu mohon   dihubungkan untuk bersilaturrahim  dengan komunitas Indonesia, organisasi masyarakat, mahasiswa atau tokoh perorangan.  Bersama Konsul Jendral RI Perth Bp Ade Padmo Sarwono.  Anduang menyerahkan souvenir kecil kain tenun Flores kepada Konsul Jendral RI Perth Bp   Ade Padmo Sarwono. Guru Baca Quran utuk Anak, ia  seorang Master Sains yang dulu siswa SMA Al-Azhar Jakarta. Oleh karena agak lama  jawabannya,  Atuak  menghubungi Konsul Jendral RI Melbourne yang Atuak kenal. Konjen Ibu Dewi Wahab peserta Program Pertukatan Pemuda Indonesia-Kanada tahun 198...

Safari Sosial Pendidikan ke Australia Barat (5): Komunitas Indonesia, Pengajaran al-Quran untuk Anak dan PPI Universitas Murdoch

Gambar
Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (5): Komunitas Indonesia, al-Quran untuk Anak dan PPI Universitas Murdoch Anduang Imnati dan Atuak Shofwan Oleh Shofwan Karim Beberapa minggu sebelum terbang,  Atuak sudah mengirim surel ke Konsulat RI di Perth. Antara lain meminta dapat  berkunjung kepada  Bapak Konsul Jendral. Lalu mohon   dihubungkan untuk bersilaturrahim  dengan komunitas Indonesia, organisasi masyarakat, mahasiswa atau tokoh perorangan.  Bersama Konsul Jendral RI Perth Bp Ade Padmo Sarwono.  Anduang menyerahkan souvenir kecil kain tenun Flores kepada Konsul Jendral RI Perth Bp   Ade Padmo Sarwono. Guru Baca Quran utuk Anak, ia  seorang Master Sains yang dulu siswa SMA Al-Azhar Jakarta. Oleh karena agak lama  jawabannya,  Atuak  menghubungi Konsul Jendral RI Melbourne yang Atuak kenal. Konjen Ibu Dewi Wahab peserta Program Pertukatan Pemuda Indonesia-Kanada tahun 198...

Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (2): Nikmatnya naik Bus Bandara-Hotel

Gambar
Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (2): Nikmatnya Shuttle-Bus Bandara-Pusat Kota Oleh Shofwan Karim Berjalan di koridor masuk Bandara Internasional Terminal 1, adalah aksi awal sore ini. Dengan manarik  cabin-bag  dia dan isteri melewati gerai berbagai kedai belanja, baru sampai ke imigrasi. Panorama ini seperti kebanyakan Bandara Internasional sekarang. Tentu maksudnya dalam rangka mengorek kantong para traveler.  Shuttle Bus 380 Airport-Pusat Kota Perth Au $ 9.50 untuk dua orang dewasa Senja yang masih terang di musim semi Tidak ada kesulitan sama sekali keluar imigrasi dan  pengambilan barang.   Hanya menyerahkan slip formulir bawaan ke petugas yang berdiri dekat  box X-Tray itu. Sesampai di bagian serambi sebelum keluar dia  membeli kartu  selular vodaphone seharga 20 $ Australia untuk 12 GB data dan bebas telepon lokal sampai 8 November ini. “Maka m...

Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (1): Selincam Kenangan

Gambar
Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat (1): Selincam Kenangan  Oleh Shofwan Karim Matahari sore cerah di Luar Terminal 1 Perth International Airport, Atuak/kanan (64 th) dan  Anduang/kiri (62 th) yang punya 6 cucu dari 3 putra-putri (1 belum menikah-mahasiswa) menunggu Shuttle Bus.                           Untuk memenuhi janji 2 tahun lalu, dia (Atuak) dan isteri (Anduang) melakukan kunjungan dari 1 sd 8 November 2016 ke Australia Barat. Dimulai dari Perth, ibukota negara bagian barat benua Kanguru itu. Mereka  mendarat pukul 4 sore waktu setempat. Beda waktu 1 jam,  Perth lebih dulu dari pada Jakarta. Terbang dengan Garuda dari Jakarta pk 10.25 terasa nyaman. Di kursi perut pesawat ada tambahan bantal mini dan selimut. Selain itu, termasuk audio-visual devices sama saja  dengan Garuda Jakarta-Padang. Dan sayang,  tidak ada schocker charger seperti pas...

Peace and Harmony

Gambar

Ke Maroko, Januari 2010

Gambar
Ke Maroko (1): Mendorong Wirausaha  Kawula Muda  Oleh Shofwan Karim   Jamal al-Banna, President of IICL Setelah terbang sekitar 8 jam lebih dari Bandara Sukar-Hatta Jakarta, penulis sampai pk. 05.30 waktu UAE di Dubai. Pagi itu Jum’at, 18/12, penulis terbang lagi ke  Casablanca, Moroko dengan No. Penerbangan Emirates EK 751. Seperti diumumkan dan tertulis di boarding pass, berangkat 07.50 waktu UAE (United Emirates Arab). Tetapi dengan alasan barang bawaan penumpang yang belum tersusun rapi, pesawat baru bergerak ke runway pk hampir pk 9.  Di awal  penerbangan 9 jam 26 menit berikutnya, penulis berkenalan dengan Dr. M. Kilani, perwakilan regional konsultan keuangan Bait Al-Mashura berkantor pusat di Doha, Qatar.  Hassan II Mosque,  Casablanca, Morocco Ahli keuangan international ini bercerita banyak tentang bagaimana seharusnya orang tua  mendorong  remaja dan generasi muda untuk mandiri dan berwiraswasta. Kami m...