Safari Sosial, Pendidikan dan Budaya ke WA Australia (3) Oleh Shofwan Karim

Hari kedua, Rabu, 2 November 2016. Kakek dan Nenek 64 dan 62 tahun ini ke NSHS (Narrogin Senior High School) di Kota Narrogin. Tinggal satu malam di rumah seorang guru sekolah itu, dan diskusi serta masuk ke berbagai ruangan belajar.
Mulai laboratorium science, sport hall, music hall, school training centre untuk kuliner, perpustakaan, ruang belajar science, Biology, Design Technology dan Automotive, Wood Work ( olah kayu). Lalu mereka dibawa pula ke ruang belajar Methal Work.


Di dalam diskusi dan pengamatan langsung dengan Kepala Sekolah, Wakil, Guru dan penanggungjawab workshop masing-masing bidang studi dan keterampilan, dia menyimpulkan bahwa NSHS ini merupakan satu kesatuan yang integral antara sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan (kira-kira kalau di Indonesia gabungan satu kesatuan SMA dan SMK).
Malah meskipun disebut sekolah SMA tetapi sebenarnya gabungan sekolah SMP dan SMA sekaligus. Tingkatannya mulai dari kelas 7 sampai kelas 12. Kepala sekolah pada hari pertama (Rabu, 2 November) sedang di Melbourne untuk urusan sekolahnya. Baru hari kedua di Naarrogin (Kamis, 3 November) kedua pengunjung ini bertemu dengan Kepala Sekolah yang ramah itu. Kepala sekolah bahkan menerima mereka bersama isterinya.







Justine (paling kiri) guru dan pelatih kuliner. Kami disajikan makan siang dengan rendang hasil karya Justine. Nomor 2 dari kanan adalah isteri Kepla Sekolah disebelahnya.

Tamatan sekolah ini disiapkan untuk masuk universitas bagi yang berbakat mengembangkan ilmu pengetahuan tingkat lanjutan sekaligus menyiapkan angkatan muda yang siap masuk dunia kerja. Setiap tamatan sekolah ini mereka diwajibkan mempunyai sertifikat bidang keterampilan yang dipilihnya. Bakan bagi merka yang akan melanjutkan ke universitas, dengan keterampilan yang bersertifikasi itu, mereka bisa bekerja sambil kuliah.







Dapur canggih dan lengkap.
Untuk keterampilan tata boga dan kuliner, misalnya. Mereka mempunyai dapur tercanggih untuk memasak dengan alat lengkap. Mempunyai storage penyimpan yang cukup






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption


Sekolah ini mempunyai restoran yang disiapkan untuk menampung makan siswa, guru dan setiap Jumat, penduduk Narrogin dan masyarakat umum dapat menikmati sajian restoran sekolah ini.
Ketika ditanyakan soal bidang-bidang tertentu yang dipilih siswa tetapi tidak ada gurunya, bagaimana? Dijawab oleh wakil kepala bahwa sekolah wajib mendatangkan mentor, guru atau tenaga pendidik yang sesuai. Berikut peralatan dan material yang diperluka wajib dipenuhi sekolah.
Junlah siswa semuanya 600 orang. Dua ratus orang menjadi sangat intensif belajar dan ditampung di sebuah komplek asrama di samping kampus. Dua atus orang berasal dari dalam kota Narrogin dan pulang ke rumah serta tinggal bersemua keluarga atau orang tua mereka. Dua ratus orang lagi adalah siswa yang tinggal di wilayah sekitar yang dekat dengan sekolah dan dijemput-antar oleh Bus Sekolah.




Left
Center
Right
Remove

Pagi Rabu 2 Nov keduanya dengan subway ke stasiun East Perth untuk dengan Bus ke kota kecil William dan terus ke Narrogin.






Left
Center
Right
Remove

Kanguru liar yang berkumpul di satu Padang rumput yang dikeliling hutan cagar alam.
Suatu area luas perkampungan Kanguru liar yang dapat ditonton dari kejauahan.




Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

Di bagian depan setelah masuk ke hamparan kampus NSHS.






Left
Center
Right
Remove

Barusan bubar setekah belajar seharian.






Besoknya hari kedua di Narrogin, keduanya dibawa temannya mengunjungi sekolah dasar swasta Katolik St. Mathew’s. Masuk ruangan sejarah, bahasa, musik dan sport, pustaka dan labor serta diskusi singkat dengan Kepala Sekolah.






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

Siswa satu-satunya yang berasal dari Indonesia karena orang tuanya bekerja di perusahaan tambang di Australia Barat.






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

Kelas Bahasa Indonesia.






Left
Center
Right
Remove

Kelas Bahasa Indonesi.






Left
Center
Right
Remove

Bendera Australia (Nasional) dan Bendera Western Australia.






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption






Left
Center
Right
Remove

Administrasi Perpustkaan.






Left
Center
Right
Remove

Olah kayu.
Bahasa Indonesia sangat populer di sekolah-sekolah di sini. Untuk siswa kelas 11 dan 2 wajib belajar bahasa Indonesia. Di Narrogin ada sekolah dasar. Di sekolah itu murid kelas 4 dan 5 wajib belajar Bahasa Indonesia.
Bedanya, di SD mereka belajar untuk tingkat pemula. Sedang SMA mereka belajar Bahasa ini untuk level menengah dan lanjutan. Bila di SD mereka baru mengucapkan kata-kata sapaan selamat pagi, siang, sore dan malam serta nama-nama makanan dan seterusnya.
Untuk tingkat SMA mereka mulai dengan percakapan ringan dan membaca. Dengan komputer mereka diberi tugas membuat kalimat dalam kosa kata yang diatur sedemikian rupa. Misalnya untuk hal yang berhubungan dengan makan, cara makan, tempat makan, mengundang orang lain atau teman makan, menolak undangan makan, membeli makan. Yang berkaitan dengan transportasi dan perhubungan. Yang berkaitan dengan cara-cara berkenalan dan seterusnya. (Bersambung).










Left
Center
Right
Remove

Hasil olah kayu di workshop.






Left
Center
Right
Remove

click to add a caption












Bersama Kepala Sekolah (kedua dari kiri) dan guru sejarah dan Bahasa Indonesia (paling kanan).










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takziyah Sir Prof Dr H Azyumardi Azra, MA., M Phil., CBE Tokoh Cendekiawan dan Akademisi Muslim Dunia

Shofwan Karim, Pembicara dalam Pertemuan MDNG se Dunia