Makalah V: MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMADIYAH
MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMADIYAH
TUGAS MATA KULIAH
AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN (AIK)
Disusun Oleh Kelompok V
EKI MARLINTON
DONA PITRIA
: 23010047
: 23010049
Dosen Pengampu :
Dr. SHOFWAN KARIM, MA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
TAHUN 2023.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH” Makalah ini berisikan Islam dalam Paham dan Keyakinan
Muhammdiyah, dan Pemikiran dan Gerakan M Aqidah, Ibadah dan Akhlak dan Mu’amalah
muhammadiyah.
Salawat serta salam selalu kita mohon kepada Alllah SWT atas nikmatIman dan
Islam semoga dircurahkan kepada Nabi Muhmmad SAW atas pengorbanan beliau sehingga kita
hidup dizaman yang serba berpengetahuan dengan beragama islam ini
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang cita-cita yang
akan dicapai oleh muhammadiah. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Sijunjung, November 2023
Penulis.i.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN……………………............ 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 1
BAB II : PEMBAHASAN …..…………………………… 2
A. Cita-cita Muhammadiyah …………………………………………………… 2
B. Islam dalam keyakinan Muhammadiyah .……………………………………. 6
C. Pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang Aqidah, Ibadah
Akhlak dan Mu’amalah Duniawiyah ……………………………………. 9
BAB III : PENUTUP ………………………………………
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 13
B. Saran …………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Muktamar ke-37 muhammadiyah melahirkan kebijakan atau gerakan
’’Muhammadiyahkan kembali Muhammadiyah’’ melalui gerakan‘’Re-Tajdid’’
(memperbarui kembali gerakan muhammadiyah melalui ”tajdid” di bidang idiologi
(keyakinan dan cita-cita hidup), garis pejuangan (khitah), amal usaha dan organisasi
(Haedar Nashir, 1992 :30) dalam sidang tanwir tahun 1968, telah di setujui pikian untuk
pembinaan kembali (tajdid) ideologi/ keyakinan hidup dalam Muhammadiyah, selai itu
dibentuk panitia dengan nama panitia tajdid yang diberi tugas antara lain merumuskan
idiologi /keyakinan hidup dan khitah perjuangan. Berdasarkan mandat tanwir tersebut,
dilakukan pembahasan tentang “tajdid”dibidang keyakinan dan cita-cita hidup, khitah dan
hal-hal mendasar lainya untuk dibahas dalam Muktamar ke-37 tahun 1968 di yogyakarta.
Muhammadiyah adalah salah satu gerakan Islam di Indonesia yang memiliki
keyakinan dan prinsip-prinsip tertentu dalam menjalankan ajaran Islam. Gerakan ini
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan untuk
memurnikan ajaran Islam dari berbagai bidang kehidupan. Dalam makalah ini, akan
dibahas tentang pemahaman Islam dalam keyakinan Muhammadiyah, termasuk aspek-
aspek keagamaan yang menjadi fokus utama gerakan ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa cita-cita Muhammadiyah?
2. Apa Islam dalam keyakinan Muhammadiyah?
3. Pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang Aqidah, Ibadah Akhlak dan
Mu’amalah Duniawiyah2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam dan Keyakinan Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil, makmur yang diridhai
Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang
diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir yaitu nabi
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam yang lahir di awal abad ke-20, memiliki
cita-cita yang kuat untuk membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam
yang sejati. Gerakan ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di
Yogyakarta, Indonesia. Cita-cita Muhammadiyah mencerminkan tekad untuk memajukan
umat Islam melalui pendidikan, kesehatan, sosial, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
1. Pendidikan
Salah satu cita-cita utama Muhammadiyah adalah meningkatkan taraf
pendidikan umat Islam. Gerakan ini percaya bahwa pendidikan adalah kunci
kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa. Muhammadiyah berkomitmen untuk
menyediakan pendidikan yang berkualitas, merangkul ilmu pengetahuan, dan
tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam. Sekolah-sekolah
Muhammadiyah menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan cita-cita ini,3
dengan memberikan pendidikan yang berimbang antara agama dan ilmu
pengetahuan.
2. Kesehatan
Muhammadiyah juga memiliki cita-cita untuk meningkatkan kesehatan
umat Islam. Gerakan ini mendirikan berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah
sakit dan pusat kesehatan, dengan prinsip pelayanan yang berbasis pada ajaran
Islam. Mereka berusaha menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan berkualitas, sekaligus memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga
kesehatan sesuai dengan nilai-nilai agama.
3. Sosial
Cita-cita Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada pendidikan dan
kesehatan, melainkan juga mencakup aspek sosial. Gerakan ini ingin
membantu umat Islam yang membutuhkan, baik melalui program-program
bantuan sosial, penanggulangan kemiskinan, atau bantuan dalam situasi
darurat. Mereka mengajarkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama
sebagai nilai yang sangat dianut dalam Islam.
4. Kemandirian dan Kebangkitan Umat
Muhammadiyah memiliki cita-cita untuk meningkatkan kemandirian
umat Islam, baik dalam bidang ekonomi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Gerakan ini mendorong umat Islam untuk menjadi pribadi yang mandiri dan
berdaya, serta berkontribusi positif terhadap masyarakat. Melalui berbagai
program ekonomi dan pelatihan, Muhammadiyah berusaha membangkitkan
semangat kemandirian dan kewirausahaan di kalangan umat Islam.
5. Keseimbangan antara Agama dan Kebangsaan
Muhammadiyah juga mengusung cita-cita untuk menciptakan
keseimbangan antara nilai-nilai agama Islam dan kehidupan kebangsaan.4
Gerakan ini berkomitmen untuk menjadi bagian dari pembangunan negara
Indonesia sambil tetap menjaga integritas ajaran Islam. Mereka mengajarkan
pentingnya berkontribusi positif dalam konteks kebangsaan tanpa
mengorbankan prinsip-prinsip agama.
Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
1. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
2. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang:
a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni, bersih
dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpamengabaikan prinsip-
prinsip toleransi menurut ajaran islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang di tuntunkan oleh
rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusa.
d. Muammalah Duniawi
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakan mu’amalat duniawiyat
(pengolahan dunia Dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama5
serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepad Allah
SWT.
(Saiful Amin: 80) Menurut Mochlas Abror, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah (MKCH), pada mulanya merupakan puttusan dari sidang tanwir
ponogoro tahun 1969, selain melahirkan khitah ponogoro yang membahas soal politik,
juga berhasil merumuskan matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiah
(MKCHM) yang merupakan pandangan muhammadiah yang berdasarkan epistemologi
islam atau paham keagamaan menurut muhammadiyah, perumusan MKCHM
sesungguhnya merupakan mandad dari hasil muktamar ke-37 tahun 1968 yang
memberikan rekomendasi agar muhammadiyah segera merumuskan konsep yang
idiologis yang mampu melahirkan matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiah
dan khitah perjuangan.
Pada keputusan itu, terdapat 9 ayat yang kemudian dirumuskan kembali dan
disempurnakan pada tahun 1970 dalam sidang tanwir Muhamadiyah di Yogyakarta
menjadi 5 (lima) ayat. Dalam perumusan MKCH itu sendiri Muktama Muhammadiyah
ke-37 di Yogyakarta dengan tema “Tajdid” menggagas pembaruan dalam 5 bidang, yaitu:
1. IdeologiKittah perjuangan
2. Gerak dan amal usaha
3. Organisasi
4. Sasaran
Keputusan mukhtamar ke-37 yang menjadikan cikal bakal di rumuskannya matan
keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah yang berbunyi bahwa setelah mempelajari
perasaran tentang tajdid idiologi atau keyakinan hidup dan khitah perjuangan
muhammadiah yang di sampaikan oleh H.M.Djidar Tamimy, dan tangapan-tangapan dari
mutamirin terhadap perasaran tersebut.
Menyadari
Bahwa perlu adanya suatu perumusan penegasan tentang konsepsi yang sistematis
dan menyeluruh menurut ajaran-ajaran islam, yang dapat menjadi pegangan dan
tuntunan bagi umat islam umumnya dan keluarga muhammadiah khususnya, dan
menyadari pula bahwa untuk merumuskan konsepsi tersebut memerlukan penyelidikan
dan pembahasan yang lebih mendalam.
Memutuskan
1. Menerima prasaran tersebut pada garis besarnya.
2. Mengamanatkan pada pimpinan pusat muhammadiyah untuk membentuk tim
penyusunan konsepsi tersebut, dengan mengikut sertakan ahli-ahli dalam berbagai
bidang.
3. Menerima saran dan tanggapan-tanggapan yang akan menjadi bahan penyusunan
konsepsi termaksud.
Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan CHM
Dikutip dari buku Al-islam dan kemuhammadiyahan pada bab 5, rumusan baku
MKCH terdiri dari 3 (tiga) kelompok rumusan dari 5 ayat, dari semula ada 9 ayat.
1. Rumusan matan keyakinann dan cita-cita hidup muhammadiah terdiri dari 5 lima
angka
2. 5 (lima) angka tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok
B. Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
1. Aqidah (Akidah) dan Tauhid
Muhammadiyah menekankan pentingnya pemahaman yang benar terhadap
aqidah (akidah) Islam, terutama konsep tauhid. Paham monotheisme atau keesaan
Tuhan adalah dasar utama dalam ajaran Muhammadiyah. Muhammadiyah
menolak segala bentuk syirik dan bid'ah, serta mempromosikan pemahaman Islam7
yang bersih dari unsur-unsur yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur'an
dan Hadis.
2. Ibadah dan Amal Shalih
Muhammadiyah mendorong umat Islam untuk menjalankan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran Islam. Shalat, puasa, zakat, dan haji
merupakan pilar-pilar utama dalam praktik keagamaan Muhammadiyah.
Pemahaman tentang tujuan ibadah tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga
sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan masyarakat menjadi bagian integral
dari keyakinan Muhammadiyah.
3. Pendidikan dan Keilmuan
Pendidikan dianggap sebagai salah satu upaya terpenting dalam
meningkatkan kualitas umat Islam. Muhammadiyah mendukung pendidikan
formal dan informal sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan
keilmuan umat Islam. Konsep pendidikan dalam keyakinan Muhammadiyah
mencakup akhlak mulia, keadilan, dan pemberdayaan masyarakat.
4. Moderasi dan Toleransi
Muhammadiyah menekankan pentingnya sikap moderat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Gerakan ini mempromosikan toleransi antarumat beragama
dan menghormati perbedaan pandangan. Sikap saling menghargai dan
membangun dialog antarumat beragama merupakan bagian integral dari
keyakinan Muhammadiyah.
5. Kesejahteraan Sosial dan Kemanusiaan8
Muhammadiyah memiliki peran aktif dalam memberikan kontribusi
terhadap kesejahteraan sosial dan kemanusiaan. Gerakan ini melakukan berbagai
kegiatan amal dan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Konsep keagamaan Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada dimensi spiritual,
tetapi juga mencakup dimensi sosial dan kemanusiaan.
Kelompok satu : mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah
angka 1 dan 2 yang berbunyi:
Ayat 1:Muhammadiyah adalah gerakan yang berasas islam, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah allah di muka bumi.
Ayat 2: Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama allah yang diwahyu
kepada para rasulnya sejak nabi Adam, sampai nabi penutupyaitu nabi Muhammad
saw. Sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia sepanjang masa dan
menjamin kesejahteraan hidup materi an spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok kedua: mengandung persoalan mengenai faham agam menurut
muhammadiyah ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi :
Ayat 3: Muhammadiyah dalam mengammalkan islam berdasarkan; a) Al-Qur’an; b)
Al Hadits, dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam.
Ayat 4: Muhammadiyah bekerja untuk ajaran-ajaran islam meliputi bidang a) Aqidah,
yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan, b) Akhlak, yaitu ajaran yang
berhubungan dengan pembentukan sikap mental, c) Ibadah, yaitu ajaran yang
berhubungan dengan tatacara hubungan manusia dengan Tuhan; d) Mu’amalah
dunawiyah, yaitu ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan
masyarakat.
Kelompok ketiga : mengenai fungsi dan misi Muhammadiah dalam masyarakat
negara indonesia, ialah ayat 5 yang berbunyi.:9
Ayat 5: Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa indonesia yang telah
karunia allah berupa tanah air yang mempunyai smber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan negara republik indonesia yang berfilsafat pancasila, untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara adil makmur dan di ridhai Allah
SWT (Baldatun thayyibatul wa rabbun ghafur).
C. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah dalam Bidang Aqidah, Ibadah, Akhlak,
dan Mu’amalah Duniawiyah
Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan
pada tahun 1912 di Yogyakarta, Indonesia, memiliki peran yang signifikan dalam
mengembangkan pemikiran dan gerakan di berbagai aspek kehidupan umat Islam. Fokus
utama Muhammadiyah meliputi aspek Aqidah (keyakinan), Ibadah (ibadah ritual),
Akhlak (moralitas), dan Mu’amalah Duniawiyah (urusan dunia). Dalam makalah ini, kita
akan membahas bagaimana Muhammadiyah memberikan kontribusi dalam memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
a. Pemikiran Muhammadiyah dalam Bidang Aqidah
Muhammadiyah memegang teguh prinsip aqidah Islam yang bersumber
dari Al-Qur'an dan Sunnah. Pemikiran ini tercermin dalam penekanannya pada
tauhid (keesaan Allah) dan penolakan terhadap segala bentuk syirik (penyekutuan
dengan Allah). Muhammadiyah juga menekankan akal sebagai sarana untuk
memahami ajaran agama, dengan tetap memegang teguh wahyu sebagai sumber
utama petunjuk.
b. Muhammadiyah dalam Bidang Ibadah
Dalam aspek ibadah, Muhammadiyah memandang bahwa ibadah harus
dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah, tanpa tambahan
bid'ah yang tidak didukung oleh dalil agama. Pemikiran ini tercermin dalam10
pelaksanaan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, yang dijalankan sesuai
petunjuk agama tanpa menambahkan elemen-elemen yang tidak diperlukan.
c. Akhlak dalam Pemikiran Muhammadiyah
Muhammadiyah mengajarkan pentingnya akhlak yang baik sebagai bagian
integral dari praktek keagamaan. Pemikiran ini mencakup nilai-nilai moral seperti
jujur, adil, kasih sayang, dan toleransi. Muhammadiyah berupaya menghasilkan
individu-individu Muslim yang tidak hanya baik dalam ibadah tetapi juga
memiliki moralitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mu’amalah Duniawiyah dalam Gerakan Muhammadiyah
Dalam aspek Mu’amalah Duniawiyah, Muhammadiyah mendorong umat
Islam untuk terlibat aktif dalam urusan dunia. Ini mencakup pendidikan, ekonomi,
dan sosial. Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah modern, menggalakkan
kewirausahaan, dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat melalui
berbagai inisiatif sosial.
Paham Agama Dalam Muhammadiyah
Agama islam ialah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari
nabi adam hingga nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW, yang di utus dengan
membawa syari’at agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa
maka tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.
“
agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang
diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa
perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan
manusia di dunia dan di akhirat.”(PUTUSAN MAJLIS TARJIH)11
Dasar agama: al-qur’an dan sunnah rasul. Al-Qur’an dan sunah rasul sebagai
penjelasnya adalah pokok dasar hukum/ajaran islam yang mengandung ajaran yang
benar Akal-pikiran/Al-Ra’yu adalah alat untuk:
Mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-qur’an dan
sunnah Rasul.
Mengetahui maksud yang tercantum dalam al-qur’an dan sunnah rasul
Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihat senantiasa terbuka.
Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam beragama hendaklah berdasarkan pengertian
yang benar dengann ijtihad dan ittiba’. Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang
berhubungan dengan masalah agama baik bagi kehidupan perseorangan atau pun bagi
kehidupan gerakan, adalah dengan dasar-dasar seperti tersebut di atas, dilakukan dalam
musyawarah oleh para ahlinya dengan cara yang sudah lazim disebut “tarjih” ialah
membanding-bandingkan pendapat dalam musyawarah dan kemudian diambil mana
keputusannya yang lebih kuat. Dengan dasar dan cara memahami agama seperti tersebut
di atas Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran islam merupakan “kesatuan ajaran”
yang tak mungkin di pisahkan yang meliputi:
Ø Aqidah
Ø Akhlak
Ø Ibadah
Ø Mu’amalat
Fungsi, Visi dan Misi Muhammadiyah
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan islam yang murni
seperti yang tersebut di atas, muhammaiah menyadari kewajibanya, berjuang dan
mengajak segenap golongan dan lapisan bangsa indonesia, untuk mengatur dan12
membangun tanah air dan negara indonesia, sehingga terbentuknya masyakat dan negara
adil dan makmur, sejahtera bahagia, materil dan spiritual yang di ridhai Allah SWT.
Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa indonesia sampai dewasa ini,
semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai oleh Muhammadiyah dari pada keyakinan
dan cita-cita hidupnya, bukanah hal yang baru dan hakekatnya adalah sesuatu yang wajar.
Sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai
keyakinan dan cita-cita hidupnya dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, sebagai
jalan satu-satunya, lebih lanjut mengenai soal ini dapat diketahui dan difahami dalam
khittah perjuangan muhammadiyah.
VISI : “terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”
MISI:
1). Menegakan tauhid yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan As- Sunnah.
2). Menyebarkan ajaran islam yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3). Mewujudkan islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perjalanan satu abad lebih, Muhammadiyah terus berupaya merealisasikan
cita-cita mulia ini. Gerakan ini telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Cita-cita Muhammadiyah menjadi sumber inspirasi
bagi banyak individu dan kelompok untuk terus berjuang demi terwujudnya masyarakat
yang adil, sejahtera, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.
Dalam keyakinan Muhammadiyah, Islam dihayati sebagai ajaran yang menyeluruh,
mencakup aspek aqidah, ibadah, pendidikan, moderasi, toleransi, dan kesejahteraan
sosial. Pemahaman Islam dalam konteks Muhammadiyah menekankan pada kesucian
ajaran dan praktik keagamaan yang memberikan dampak positif bagi individu dan
masyarakat. Melalui prinsip-prinsip ini, Muhammadiyah berperan sebagai agen
perubahan yang mengarah pada pembangunan kualitas hidup umat Islam dan masyarakat
pada umumnya.
Muhammadiyah, sebagai gerakan dan pemikiran Islam di Indonesia, memiliki peran
penting dalam mengarahkan umat Islam pada pemahaman dan praktik yang benar dalam
aspek Aqidah, Ibadah, Akhlak, dan Mu’amalah Duniawiyah. Melalui penekanan pada
nilai-nilai Islam yang murni dan praktik yang sesuai dengan ajaran agama,
Muhammadiyah terus berusaha menciptakan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai
Islam di berbagai aspek kehidupan.
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW,
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi. Rumusan matan
keyakinann dan cita-cita hidup muhammadiah terdiri dari 5 lima angka 5 (lima) angka
tersebut dibagi menjadi 3(tiga) kelompok. “agama (yakni agama islam yang di bawa oleh14
nabi muhammad saw) ialah apa yang diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut
didalam sunnah shahih berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunju-
petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.”(PUTUSAN MAJLIS TARJIH)
B. Kritik dan saran
Demikian makalah ini di buat untuk membantu dalam proses belajar mengajar, jika
ada kesalahan maka kami sebagai pembuat makalah ini bersedia menerima kritik dan saran
dari pembaca. semoga makalah ini dapat di gunakan sebagai mestinya, dan mendatangkan
manfaat kepada pembaca amin.
DAFTAR PUSTAKA
Saiful Amien. Al-Islam dan Kemuhammadiayahan.2016. Malang, UMM Press.
Official Website Muhammadiyah http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-175-det-matan-
keyakinan-dan-citacita-hidup.html. Diakses pada 12 Oktober 2016.
Academia Edu. Aby Maulana. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhmmadiyah.
Komentar
Posting Komentar